Senin, 27 Februari 2012

PENGGOLONGAN BATUAN BEKU

Untuk membedakan berbagai jenis batuan beku yang terdapat di bumi, dilakukan berbagai cara penggolongan terhadap batuan beku. Penggolonganan yang didasarkan kepada susunan kimia batuan, jarang dilakukan. Hal ini disebabkan di samping prosesnya lama dan mahal, karena harus dilakukan melalui analisa kimiawi. Dan yang sering digunakan adalah penggolongan yang didasarkan kepada tekstur dipadukan dengan susunan mineral, di mana keduanya dapat dilihat dengan kasat mata.

Dasar Penggolongan Batuan Beku

Pada gambar di bawah ini diperlihatkan pengelompokan batuan beku dalam bagan, berdasarkan susunan mineralogi. Gabro adalah batuan beku dalam di mana sebagian besar mineral-mineralnya adalah olivine dan piroksin. Sedangkan Felsparnya terdiri dari felspar Ca-plagioklas. Teksturnya kasar atau phanerik, karena mempunyai waktu pendinginan yang cukup lama didalam litosfir. Kalau dia membeku lebih cepat karena mencapai permukaan bumi, maka batuan beku yang terjadi adalah basalt dengan tekstur halus. Jadi Gabro dan Basalt keduanya mempunyai susunan mineral yang sama, tetapi teksturnya berbeda. Demikian pula dengan Granit dan Rhyolit, atau Diorit dan Andesit. Granit dan Diorit mempunyai tekstur yang kasar, sedangkan Rhyolit dan Andesit, halus. Basalt dan Andesit adalah batuan beku yang banyak dikeluarkan gunung-berapi, sebagai hasil pembekuan lava.

Batuan beku juga dapat digolongkan berdasarkan bentuk-bentuknya di dalam kerak bumi. Pada saat magma menerobos litosfir dalam perjalanannya menuju permukaan bumi, ia dapat menempati tempatnya di dalam kerak dengan cara memotong struktur batuan yang telah ada, atau mengikuti arah dari struktur batuan. Yang memotong struktur batuan disebut bentuk-bentuk diskordan, sedangkan yang mengikuti struktur batuan disebut konkordan.

Penggolongan batuan beku berdasarkan Tekstur dan Komposisi Mineral