Sabtu, 25 Juni 2011

13 KEAJAIBAN GEOLOGI DUNIA

Alam menyimpan banyak keajaiban, berikut beberapa tempat di dunia yang masuk kategori 'keajaiban geologi' :


1. The Wave. Between Arizona and Utah – USA



Pemandangan bebatuan cadas merah yang memukau di perbatasan Arizona dan Utah. The Wave berasal dari bukit pasir berusia 190 juta tahun yang telah berubah menjadi batu. Formasi yang jarang dikenal ini hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki melalui perjalanan sejauh 3 mil dan tanpa hambatan.


2. Antelope Canyon. Arizona – USA



Merupakan jurang di Barat daya Amerika yang paling sering dikunjungi dan diabadikan gambarnya. Lembah Antelope ini bertempat di daratan Navojo dekat Page, Arizona. Ia meliputi 2 bagian lembah terpisah yang indah, masing-masing disebut sebagai Jurang Antelope bagian atas - atau "The Crack" - dan Jurang Antelope bagian bawah - atau "The Corkscrew".


3.Great Blue Hole (Belize)



Berada di jarak 60 mil dari kota Belize. Lingkaran yang berdiameter 0.4 kilometer. Tempat yang enak untuk diving, dalamnya sekitar 480 kaki atau 145 meter. Karena kedalamannya itulah warnanya jadi biru tua. Seorang penyelam menemukan tubuh penyelam lainnya yang mati terkapar di dasar great blue hole ini. masih lengkap dengan kostum diving juga tabung oksigennya.


4.Crystal Cave of the Giants (Mexico)




Ditemukan jauh di dalam sebuah tambang di selatan Chihuahua Mexico, kristal-kristal ini terbentuk di sebuah gua yang seluruhnya tertutup karang batu. Sebuah geodesi penuh dengan kristal yang mengagumkan setinggi pohon cemara, dan pada beberapa tempat sekelilingnya kristal tersebut ada yang berwarna sebening emas dan perak dengan berbagai rupa dan bentuk yang luar biasa.

Gua kristal raksasa ini ditemukan di antara badan batu kapur, daerah yang sama ditemukannya biji perak dan timah yang dieksploitasi oleh tambang dan kemungkinan dihasilkan dari pelarutan zat cair panas yang sama yang menyimpan logam dengan gips yang telah dikristalisasi selama tahap penyusutan dalam proses mineralisasi.




5.Eye of the Sahara (Mauritania)



Daratan luas spektakuler di Mauritania, bagian barat-selatan gurun Sahara adalah sangat besar dengan diameter 30 mil yang dapat dilihat dari luar angkasa. Disebut struktur Richat - atau mata sahara - pada awalnya pembentukan ini diperkirakan disebabkan oleh tubrukan batu meteor, namun sekarang ahli geologi percaya itu adalah hasil dari peninggian tanah dan erosi. Penyebab dari bentuknya yang melingkar masih merupakan misteri. Coba ke Google Earth dan ketik “Mauritania”, pasti langsung kelihatan Eye of Sahara ini!


Minggu, 12 Juni 2011

GERHANA BULAN T0TAL 16 JUNI 2011

Di bulan Juni ini, ada peristiwa astronomi yang istimewa, yaitu Gerhana Bulan Total (GBT) yang akan terlihat di  daerah Indonesia Bagian Barat (WIB) sekitar pukul 01.30 di hari Kamis, 16 Juni 2011 dan berakhir sekitar pukul 05.00 atau sekitar sholat subuh. Gerhana Bulan Total berikutnya terjadi tanggal 10 Desember 2011 dan lagi-lagi Indonesia berada di posisi yang beruntung untuk mengamati GBT Total ini. Jadi di tahun 2011 ini, kita dapat  mengamati 2 kali Gerhana Bulan Total.



Ketika GBT tanggal 16 Juni 2011 terjadi (gerhana umbra), posisi bulan cukup tinggi, yaitu sekitar  60 derajat dari daerah Barat Daya di sekitar jam 01.30 (Bulan sedang turun ke Barat Daya), dan berakhir dengan posisi ketinggian sekitar 13 derajat dari Barat Daya di sekitar pukul 05.00 subuh. Tentu posisi Bulan seperti ini sangat baik untuk diamati, apalagi jika kita dapat mengambil gambar proses ini, pati sangat mengasyikkan. Menikmati fenomena alam yang satu ini tidak perlu menggunakan teropong, juga tidak perlu memakai filter apapun. Cukup pakai mata telanjang, atau binokuler dan kamera untuk mengabadikannya.

Sambil menunggu Gerhana Bulan Total, Anda bisa menikmati planet Saturnus di langit malam (jika menggunakan teleskop akan lebih menarik), planet ini terbenam sekitar pukul 01.00, jadi setelah menikmati Saturnus langsung menikmati GBT setengah jam berikutnya. Sekitar pukul 03.00, sambil menikmati GBT, Jupiter mulai nampak di ufuk timur, kemudian berturut-turut planet-planet yang lain bermunculan di bawah Jupiter. Pukul 04.00 Mars yang muncul, kemudian pukul 04.45 Venus menampakkan dirinya. Sayangnya Merkurius tidak akan bisa diamati, karena terbitnya setelah Matahari terbit. Langit mulai terang secara perlahan-lahan sejak kemunculan Venus (mulai masuk ke fajar astronomis),  sampai benar-benar terang setelah  05.30 (waktu dimulainya fajar sipil).

Yang perlu anda persiapkan adalah kemampuan untuk begadang, kopi sama cemilan atau mie instan dan tentu saja kamera foto + tripodnya. Menurut saran dari para ahli, dalam memfoto gerhana bulan gunakan foto dengan hanya satu frame foto saja, yang difoto berkali-kali dengan rentang waktu tertentu dan yang pasti posisi kamera foto tidak boleh digeser sedikitpun, nanti hasilnya bisa menjadi seperti ini nih...


Selasa, 07 Juni 2011

SERI PANDUAN PEMETAAN PARTISIPATIF

Selama ini peta menjadi acuan tata ruang dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Tetapi sayang pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah lebih berpihak kepada pengusaha dan kurang memperhatikan hak-hak masyarakat setempat, sehingga seringkali terjadi penyerobotan lahan, tumpang tindih kawasan, ketidakjelasan tapal batas, dsb. Selama ini pemerintah kurang melibatkan masyarakat, dalam menentukan pemanfaatan suatu wilayah.  

Masyarakat lain yang tidak mengalami konflik penguasaan lahan, juga bisa membuat peta untuk  tujuan pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan  sumber daya alam sehingga tidak hanya digunakan untuk kepentingan ekonomi saja. Karena dengan begitu sumber daya alam akan cepat rusak dan habis.  

Masyarakat juga bisa membuat peta untuk kepentingan pembelajaran budaya lokal dan pewarisan pengetahuan bagi generasi selanjutnya, terutama yang berhubungan dengan sumber daya alam. Kalau begitu penting bagi kita untuk penentuan perencanaan wilayah desa kita, karena kita sangat tergantung pada sumber daya alam yang terkandung di wilayah kita. Untuk kesejahteraan kita dan anak cucu kita. 

Pemetaan Partisipatif adalah pemetaan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat mengenai tempat atau wilayah di mana mereka hidup. Mengapa harus dilakukan oleh masyarakat setempat? Karena masyarakat yang hidup dan bekerja di tempat itulah yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai wilayahnya. Jadi, hanya mereka yang dapat membuat peta secara lengkap dan akurat mengenai sejarah, tata guna lahan, pandangan hidup, dan harapan masa depan.  

Itulah sepenggal kalimat yang terdapat di SERI PANDUAN PEMETAAN PARTISIPATIF yang diterbitkan oleh Garis Pergerakan untuk Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP), Bandung. 

Seri Panduan Pemetaan Partisipatif ini terdiri dari :  
1.    Apa Yang Dimaksud Dengan Pemetaan Partisipatif? 
2.    Mengenalkan Pemetaan Partisipatif 
3.    Pertemuan-pertemuan Dalam Proses Pemetaan Partisipatif 
4.    Geografi dan Koordinat Peta 
5.    Jenis-jenis Peta dan Fungsi 
6.    Membuat Peta Sketsa 
7.    Pemetaan Dengan Kompas 
8.    Pemetaan Dengan GPS (Global Positioning System) 
9.    Membuat Peta Tiga Dimensi (3D) 
10.  Alat-alat Pemetaan 

Seri Panduan Pemetaan Partisipatif tersebut di atas dapat Anda unduh pada link yang tersedia di samping. Semoga bermanfaat.

Rabu, 01 Juni 2011

VULKANISME



Istilah vulkanisme berasal dari kata latin vulkanismus nama dari sebuah pulau yang legendaris di Yunani. Tidak ada yang lebih menakjubkan diatas muka bumi ini dibandingkan dengan gejala vulkanisme dan produknya, yang pemunculannya kerap kali menimbulkan kesan-kesan religiuos. Letusannya yang dahsyat dengan semburan bara dan debu yang menjulang tinggi, atau keluar dan mengalirnya bahan pijar dari lubang di permukaan, kemudian bentuk kerucutnya yang sangat mempesona, tidak mengherankan apabila di masa lampau dan mungkin juga sekarang masih ada sekelompok masyarakat yang memuja atau mengkeramatkannya seperti halnya di pegunungan Tengger (Gn.berapi Bromo) di Jawa Timur. 

Vulkanisme dapat didefinisikan sebagai tempat atau lubang di atas muka Bumi di mana dari padanya dikeluarkan bahan atau bebatuan yang pijar atau gas yang berasal dari bagian dalam bumi ke permukaan, yang kemudian produknya akan disusun dan membentuk sebuah kerucut atau gunung.


Adapun sejumlah bahan-bahan yang dikeluarkan melalui lubang, yang kemudian dikenal sebagai pipa kepundan, terdiri dari pecahan-pecahan batuan yang tua yang telah ada sebelumnya yang membentuk tubuh gunung-berapi, maupun bebatuan yang baru sama sekali yang bersumber dari magma di bagian yang dalam dari litosfir yang selanjutnya disemburkan oleh gas yang terbebas. Magma tersebut akan dapat ke luar mencapai permukaan bumi apabila geraknya cukup cepat melalui rekahan atau patahan dalam litosfir sehingga tidak ada waktu baginya untuk mendingin dan membeku. 

Terdapat dua sifat dari magma yang dapat memberikan potensi untuk bertindak demikian, dan itu adalah pertama kadar gas yang ada di dalam magma dan yang kedua adalah kekentalannya. Sebab-sebab terjadinya vulkanisme adalah diawali dengan proses pembentukan magma dalam litosfir akibat peleburan dari batuan yang sudah ada, kemudian magma naik ke permukaan melalui rekahan, patahan dan bukaan lainnya dalam litosfir menuju dan mencapai permukaan bumi.


Wilayah-wilayah sepanjang batas lempeng di mana dua lempeng litosfir saling berinteraksi akan merupakan tempat yang berpotensi untuk terjadinya gejala vulkanisme. Gejala vulkanisme juga dapat terjadi di tempat-tempat di mana astenosfir melalui pola rekahan dalam litosfir naik dengan cepat dan mencapai permukaan. Tempat-tempat seperti itu dapat diamati pada batas lempeng litosfir yang saling memisahkan diri seperti pada punggung tengah samudera, atau pada litosfir yang membentuk lantai samudera. 

Tidak semua gunung-berapi yang sekarang ada di muka Bumi ini, memperlihatkan kegiatannya dengan cara mengeluarkan bahan-bahan dari dalam Bumi. Untuk itu gunungapi dikelompokan menjadi gunung berapi aktif, hampir berhenti dan gunung-berapi yang telah mati. Gunung-berapi yang digolongkan kedalam yang hampir mati, adalah gunung-gunung-berapi yang tidak memperlihatkan kegiatannya saat ini, tetapi diduga bahwa gunungapi itu kemungkinan besar masih akan aktif di masa mendatang. Biasanya gunung-berapi ini memperlihatkan indikasi-indikasi ke arah bangunnya kembali, seperti adanya sumber panas dekat permukaan yang menyebabkan timbulnya sumber dan uap air panas, dll. Gunung berapi yang telah mati atau punah adalah gunung berapi yang telah lama sekali tidak menunjukkan kegiatan dan juga tidak memperlihatkan tanda-tanda ke arah itu.

Erupsi gunungapi

Gunung berapi di samping merupakan gejala geologi yang berupa keluarnya bahan-bahan yang bersumber dari magma, baik itu yang berwujud sebagai gas, lelehan maupun benda padat berupa fragmen-fragmen batuan ke permukaan Bumi, dinamakan erupsi atau erupsi gunung-berapi. Erupsi dapat dikelompokan berdasarkan :

1.    Jenis bahan yang dikeluarkan melalui lubang kepundan, atau lokasi dari tempat keluarnya bahan-bahan dari magma. Berdasarkan jenis bahan yang dikeluarkan, kita mengenal sebutan erupsi efusif apabila bahan yang dikeluarkan hampir seluruhnya terdiri dari lelehan magma yang disebut lava. Sedangkan sebutan erupsi piroklastik, apabila bahan yang dikeluarkan sebagian besar terdiri dari fragmen-fragmen batuan, abu dan gas.

2.     Erupsi juga dapat dikelompokan berdasarkan lokasi atau letak serta bentuk dari tempat keluarnya bahan-bahan magma dari dalam Bumi. Keluarnya bahan-bahan tersebut dapat melalui suatu lubang di permukaan Bumi yang dihubungkan dengan pipa ke dalam magma, atau suatu rekahan yang mencapai tempat berhimpunnya magma. 

Untuk ini dikenali adanya 2 (dua) tipe erupsi, yaitu:

a.    Erupsi sentral, apabila tempat ke luarnya bahan-bahan itu berupa lubang yang yang dihubungkan dengan pipa, atau kepundan, dan berada di bagian tengah dari tubuh gunung-berapi;
b.     Erupsi rekahan, apabila bahan-bahan berasal dari magma dikeluarkan melalui rekahan dalam kerak bumi yang bentuknya memanjang.