Rabu, 03 Juni 2009

MATERI ULANGAN AKHIR SEMESTER

KELAS X

Pengendalian erosi tanah secara vegetatif antara lain dapat dilakukan melalui penanaman tanaman penutup (buffering) dan pergiliran tanaman (crop rotation)

Gunung Maona Loa dan Maona Kea di Hawaii terjadi karena erupsi efusif yang menghasilkan bentuk gunung api maar

Fenomena yang mendahului terjadinya tsunami adalah turunnya dasar laut yang diikuti dengan surutnya air laut secara mendadak

Proses pelapukan dipengaruhi oleh air, suhu, dan vegetasi

Beberapa fenomena yang terjadi di daerah pertemuan dua lempeng
Pengertian gerak epirogenesa (Pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif lambat, waktunya lama dan meliputi daerah yang luas)

Pembagian zona laut menurut kedalamannya :

A. litoral
B. neritik
C. bathyal
D. abysal

Gambar sinklinal (lembah lipatan) dan antiklinal (puncak lipatan)


Pola aliran dendritik adalah pola aliran sungai yang tidak teratur terdapat di daerah dataran rendah atau daerah pantai .

Gambar mata air artesis dan sumur freatis.


Yang tergolong tenaga eksogen (tenaga yang berasal dari luar bumi) adalah sedimentasi, pelapukan, erosi, dan masswasting

Barisfer adalah lapisan inti bumi yang tersusun atas unsur nikel dan besi .

Laut ingresi adalah laut dalam akibat dasar laut mengalami penurunan yang disebabkan oleh peristiwa patahan

Continental shelf adalah batas pantai yang berhubungan langsung dengan daratan

Pembuatan teras pada lahan terjal merupakan salah satu upaya pengendalian erosi tanah dengan menggunakan metode mekanis

Jika diketahui Isobar I = 1.400 mb; Isobar II = 1.250 mb. Jarak Isobar I dan II = 500 km, maka gradien barometernya adalah :1.400 mb – 1.250 mb = 150 mb
Selisih Isobar I dan II = 150 mb
Jarak Isobar I dan II = 500 km
Jadi gradien barometernya adalah : 500/111 km = 33,3 mb

Gejala La Nina menyebabkan wilayah Indonesia dan negara-negara Asia lainnya mengalami hujan lebat dan mungkin banjir.

Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperatur dan curah hujan.

Kerak benua merupakan lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan aluminium

Gambar epirogenetik negatif (daratan naik, seolah-olah permukaan air laut turun)


Dari hasil pencatatan seismograf, gempa yang mengguncang suatu wilayah diketahui gelombang primer tiba pada pukul 05.58’15”. Sedang gelombang sekunder tiba pada pukul 06.02’30”. Maka jarak episentrum dengan stasiun gempa di daerah tersebut adalah :
 = [(S-P)-1’] x 1 megameter
= [(06.02’30”-05.58’15”)-1’] x 1000 km
= 4’15” – 1’ x 1000 km
= 3’15” x 1000 km
= 3.250 km

Granit adalah batuan yang berasal dari hasil pendinginan magma dengan komposisi batuan terdiri dari kuarsa dan felsfar

Gambar bentuk lipatan miring


Faktor utama yang menyebabkan Indonesia sering mengalami gempa bumi tektonik adalah pertemuan tiga lempeng tektonik di Indonesia yaitu lempeng Hindia, Australia dan Eurasia

Magma yang cair akan keluar perlahan-lahan dan meleleh menuruni gunung berapi, erupsi tersebut tergolong erupsi efusif

Isoseista adalah garis di peta yang menghubungkan tempat - tempat yang dilalui gempa dengan intensitas yang sama

Gambar stalaktit dan stalakmit di bawah ini adalah hasil pelapukan kimiawi


Orogenesa adalah gerakan pergeseran lapisan kulit bumi dengan arah vertikal dan horisontal serta gerakannya relatif cepat dalam wilayah sempit.

Data curah hujan kota A tahun 2006 menunjukkan jumlah bulan basah adalah 2 bulan dan bulan kering 8 bulan. Iklim di kota A sesuai kriteria pembagian iklim Schmidt Ferguson adalah iklim :
Q = jumlah bulan kering/jumlah bulan basah X 100%
= 8/2 X 100%
= 400%
Jadi kota A termasuk tipe iklim G.
Perhatikan tipe iklim Schmidt-Ferguson di bawah ini :

Hujan orografis terjadi karena massa udara (awan) yang dibawa oleh angin mendaki lereng pegunungan, kemudian terjadi kondensasi dan akhirnya turun sebagai hujan
Arus laut yang bergerak di Lautan Pasifik adalah arus Kurosyio dan Kalifornia

Gambar siklus hidrologi

1. Evaporasi
2. Kondensasi
3. Awan
4. Presipitasi
5. Infiltrasi

Terbentuknya stalaktit dan stalakmit pada gua di daerah karst akibat proses pelapukan kimiawi

Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma dilapisan kulit bumi

Salah satu ciri tipe vulkano adalah tekanan gas tinggi, lava cair kental dan dapur magma dalam

Air tanah yang terletak di dekat dapur magma yang mengandung mineral disebut mata air makdani

Salah satu bentuk erosi oleh angin adalah sandune (bukit pasir)

Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi dan korasi
Terjadinya doline di daerah kapur dipengaruhi oleh air hujan

Diketahui jumlah hujan pada daerah A sebagai berikut:

Dari data di atas menurut Scmidt- Ferguson daerah tersebut termasuk tipe tipe iklim :
Jumlah bulan basah = 6 bulan
Jumlah bulan kering = 3 bulan
Q = jumlah bulan kering/jumlah bulan basah X 100%
= 3/6 X 100%
= 50%
Jadi kota A termasuk tipe iklim C

Di dalam 1 m3 udara terdapat 10 gram air. Secara maksimal udara tersebut dapat menampung 30 gram maka kelembaban relatifnya adalah :
=10/30 X 100%
=33,33%

Pengaruh DKAT terhadap kondisi fisik bumi yaitu adanya perbedaan musim

Pengaruh iklim terhadap kehidupan terutama adalah terhadap bentuk pakaian, rumah dan jenis tanaman

Barisfer adalah lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan Nife (nikel dan ferum)

Batuan metamorf (malihan) adalah bahan yang telah mengalami perubahan, baik fisik maupun kimiawi sehingga menjadi berbeda dari batuan induknya

Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan letak lapisan permukaan bumi baik secara vertikal maupun horizontal

Gambar di bawah ini menunjukkan bagian-bagian antiklinal dan sinklinal


Gambar di bawah ini menunjukkan patahan yang membentuk horst

Orogenesa adalah tenaga geologi yang bekerja pada daerah relatif sempit, waktu singkat, dan menghasilkan bentang pegunungan

Dari gambar penampang gunung api di bawah ini menunjukkan :

1. Batolit
2. Gang/korok magma
3. Diatrema
4. Kepundan
5. Lava
6. Lakolit
7. Sill


KELAS XI-IPS

Tujuan dari hasil pengelolaan sumber daya alam

Berikut ini yang merupakan ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan adalah menggunakan pendekatan integrative, menghayati keanekaragaman hayati, menjamin pemerataan dan kadilan dan menggunakan pandangan jangka panjang

Berikut ini yang merupakan upaya pelestarian lingkungan hidup yang bisa kita lakukan adalah menanam pohon muda untuk mengganti pohon yang telah ditebang, memilah sampah menurut jenisnya yaitu organik dan anorganik, menggunakan pendingin udara (AC) dan lemari es yang bebas Freon dan mengurangi penggunaan busa untuk alas tidur, kursi dan jok mobil

Salah satu upaya pelestarian keanekaragaman hayati adalah dilakukannya sistem tumpangsari pada penanaman pertanian

Menurut tahapan, etika lingkungan dapat terwujud dalam lima tahapan. Kesetiakawanan terhadap pengada insani, baik yang berperasaan (hewan), maupun yang berperasaan (tumbuhan) disebut humanisme


Pembangunan berkelanjutan dikenal dengan pembangunan berwawasan lingkungan karena pembangunan berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia melakui pemanfaatan SDA secara bijaksana, efisiensi dan memperhatikan pemanfaatannya baik generasi sekarang maupun yang akan datang.

Konservasi adalah upaya Perlindungan SDA hayati dan Ekosistemnya dipermukaan bumi yang bertujuan untuk mengusahakan terwujudnya kelestarian SDA hayati serta keseimbangan ekosistemnya, sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan manusia

Tujuan pengelolaan SDA yang utama adalah … .
a. meningkatkan mutu kehidupan
b. melestarikan dan menjamin resiko ketersediaan
c. memperbanyak dan mengurangi resiko bencana
d. melestarikan dan meningkatkan mutu kehidupan
e. memusnahkan dan memperluas kawasan reboisasi

Tujuan utama pembangunan berkelanjutan adalah tetap tersedianya kebutuhan bagi generasi mendatang

Pembangunan berwawasan lingkungan artinya adalah pembangunan yang mempertimbangkan kehidupan dan menghindari kerusakan

Pembangunan yang bertujuan pada terwujudnya kelanjutan SDA dilaksanakan untuk kelestarian ekosistem

Salah satu cara untuk menerapkan pembangunan yang berkelanjutan adalah dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup

Salah satu cara melestarikan lingkungan hidup berdasarkan pembangunan berkelanjutan adalah memanfaatkan lingkungan hidup secara bertanggung jawab

Usaha secara sadar untuk memelihara atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya disebut dengan pelestarian lingkungan

Sistem pengelolaan sampah, pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan yang dilakukan oleh aparat pemerintah

Sumber daya alam perlu dipelihara kelestariannya sebab sumber daya alam jumlahnya terbatas

Berhasil atau gagalnya pembangunan ditentukan oleh kualitas sumber daya alam

Pembangunan nasional Indonesia sangat bertumpu pada sektor pertanian, karena hasil dari sektor pertanian menunjang terwujudnya pembangunan nasional

Berikut ini yang merupakan salah satu usaha untuk menjamin persediaan sumber daya alam selama mungkin adalah mencari sumber daya alternatif

Sikap yang perlu diterapkan untuk menjadikan manusia hidup dalam keselarasan dengan lingkungan adalah manusia bukan sumber dari segala nilai, alam diciptakan untuk semua makhluk hidup, manusia harus menjaga dan mengurus lingkungan, manusia harus bekerja sama seluruh komponen lingkungan

Pembangunan tidak selamanya mendatangkan manfaat, tetapi juga mendatangkan resiko. Berikut ini yang termasuk contoh resiko akibat pembangunan adalah berkurangnya lahan pangan akibat pembangunan waduk, pemindahan pemukiman penduduk akibat pembangunan waduk, punahnya kehidupan flora dan fauna akibat pembukaan lahan, dan hilangnya daerah resapan air akibat pembangunan pemukiman dikawasan puncak

Degradasi lingkungan akan terjadi apabila pemanfaatan SDA melebihi kecepatan maksimal SDA memperbaiki diri

Pada hakekatnya persoalan lingkungan disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk, tidak meratanya pertumbuhan ekonomi, pengembangan dan pemanfaatan SDA yang terbatas serta tidak terkendalinya perkembangan ilmu dan teknologi

Cagar alam adalah hutan suaka alam yang ditetapkan sebagai daerah perlindungan flora dan fauna

Pabrik-pabrik yang membuang limbah sembarangan harusnya dikenai sanksi tegas, karena selain melanggar peraturan yang telah ditentukan juga berakibat pencemaran air

Hutan yang mempunyai nilai ekonomis dan ilmiah yang tinggi agar dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama, maka hutan harus dipelihara agar tetap produktif

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya

Undang Undang yang mengatur tentang pengelolaan lingkungan hidup adalah UU No. 23 Tahun 1997

Komponen biotik dalam lingkungan hidup meliputi hewan, tumbuhan dan manusia

Yang termasuk lingkungan abiotik adalah udara, tanah dan air

Interaksi yang terjadi di lingkungan hidup alamiah dan sekitar membentuk ekosistem

Lingkungan hidup alamiah yang sudah didominasi oleh kehadiran manusia disebut dengan lingkungan hidup sosial

Kualitas lingkungan fisik adalah kondisi alamiah baik biotik maupun abiotik yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia

Pemanfaatan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekoefisiensi berarti pemanfaatan secara efisien dan tidak berdampak buruk terhadap lingkungan

Tujuan dari pembangunan adalah menaikkan tingkat hidup dan kesejahteraan rakyat

Pembangunan berkelanjutan yang berkaitan dengan lingkungan hidup bertujuan untuk menjaga kelestarian alam

Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari faktor lingkungan. Hal tersebut mendorong manusia untuk menjaga kelestarian alam

Peranan tumbuhan dalam ekosistem adalah produsen

Eksplorasi adalah kegiatan penambangan sumber daya alam pada suatu wilayah

Sumber daya alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan disebut sumber daya alam nabati

Senin, 25 Mei 2009

Mengamankan Komputer dari Serangan Virus


Beberapa tip’s untuk meminimalisir masuknya virus ke komputer kita:

1. Matikan Automatic Autorun CD
Caranya buka Regedit, pilih HKEY_CURRENT _USER >> Software >> Microsoft >> Windows >> CurrentVersion >> Policies >> Explorer.
Cari item yang bernama NoDriveTypeAutoRun. Klik kanan, Pilih Modify, kemudian ubah nilai/value yang ada menjadi b5, kemudian tekan OK.

Jika tidak ada item NoDrive TypeAutoRun, klik kanan pada area yang kosong pada key Explorer, lalu pilih New, pilih DWORD value. Setelah key DWORD muncul, ubah namanya menjadi NoDriveTypeAutoRun. Setelah itu klik ganda DWORD baru tadi, dan isikan b5 pada opsi Hexadecimal, kemudian tekan OK.

2. Matikan Proses Eksekusi File *.exe Melalui Flashdisk
Dengan cara ini maka file *.exe tidak bisa dijalankan melalui flashdisk, sehingga harus di copy dulu ke harddisk. Memang cara ini akan sedikit mengganggu kenyamanan, namun akan bisa mengurangi dari proses penyebaran virus komputer.
Adapun caranya yaitu:

* Pilih Start >> Control Panel
* Pilih Administrative Tools >> Local Security Policy
* Pilih Software Restriction Policies >> Additional Rules
* Pada Additional Rules, klik kanan >> pilih New Path Rule…
* Pada kolom Path, pilih Browes pilih dimana drive flashdisk berada, misal di I:\
* Pada kolom Security Level, pilih Disallowed
* Pilih OK dan Restart komputer


3. Tampilkan semua ekstensi file di komputer
Caranya : Di windows explorer buka menu Tools >> Folder Options… kemudian pilih tab View Kemudian pilih (aktifkan) opsi “show hidden files and folder”, hilangkan check pada pilihan “Hide extensions for known file types” juga hilangkan tanda check pada “Hide protected operating system files (Recommended)”.

4. Hati-hati terhadap file di flashdisk yang tampilannya mencurigakan
File yang perlu dicurigai adalah jika ada file di dalam flashdisk yang berekstensi *.vbs, *.scr, *.exe tapi menggunakan icon seperti folder, Ms word, Mp3 atau yang lain yang menurut kita tidak sewajarnya. Segera hapus file tersebut dari flashdisk. Saat akan meng-copy file dari flashdisk, cek apakah ada file yang menurut anda mencurigakan, jika ada segera hapus saja file yang mencurigakan tersebut.

5. Hati-hati terhadap file keygen
Jika anda sering mendownload dan menggunakan software bajakan, hati-hati terhadap file keygen yang disertakan didalamnya. Karena bisa jadi dalam file keygen telah dimodifikasi serta disusupi virus-istilahnya adalah trojan. Jadi lebih baik gunakan crack yang berupa SN atau text, jangan gunakan carck yang berupa file *.exe.

6. Gunakan software proteksi file system
Semisal kita menggunakan software Deepfreez. Dengan menggunakan bantuan software ini maka walaupun file system dikomputer kita terserang virus, maka saat komputer di restart system akan kembali seperti saat semula. Hanya saja harus hati-hati jika menggunakan software ini, setting terlebih dahulu saat install deepfreeze. Setelah itu jangan menyimpan file di drive yang di deepfreeze karena setelah komputer direstart file akan ikut hilang. Jadi saat install, setting agar yang di deepfreeze hanya drive c saja.

7. Backup file atau dokumen penting anda
Hal ini untuk menjaga agar ketika suatu saat komputer kita mendapat serangan virus yang benar-benar bandel dan komputer kita harus di format ulang, maka kita telah mempunyai cadangan file atau dokumen penting kita. Jadi kita sudah tidak lagi perlu bersusah payah untuk melakukan backup data.

8. Gunakan antivirus yang selalu di update
Seberapapun kehebatan sebuah antivirus, namun jika tidak pernah diupdate maka virus komputer suatu saat akan dapat menembus sistem keamanan komputer kita. Karena semakin hari jenis dan macam dari virus komputer selalu berkembang, baik dari cara kerja maupun file yang akan diserang. Scan selalu file yang akan masukkan ke komputer anda.

9. Bertanya dan mencari tahu
Jika virus komputer masih tetap bisa tembus menyerang komputer kita, dan kita tidak bisa mengatasinya, cobalah untuk bertanya pada orang yang lebih paham tentang komputer atau yang pernah mengalami terserang virus komputer tersebut. Jika tidak ada, coba bawa ketempat saya atau coba untuk berselancar ke internet untuk menanyakan tentang cara mengatasi virus komputer yang sedang menyerang komputer anda.

Demikian tip’s yang mungkin bisa kita gunakan untuk meminimalisir terhadap serangan virus ke komputer. Yah walaupun tidak 100% aman, namun setidaknya akan bisa menghambat terhadap serangan virus yang akan masuk ke komputer.

Mencegah Copy Paste dari Komputer ke Flasdisk


Cara-cara seperti ini biasanya dilakukan dilaboratorium sekolah atau kampus. Fungsinya agar siswa tidak bisa melakukan copy paste terhadap file yang ada di dalam komputer laboratorium. Jadi siswa diharapkan benar-benar mengerjakan tugas laboratorium sendiri, bukan hanya sekedar copy paste dari teman kemudian di edit. Nah, cara ini bisa juga berguna jika kita ingin agar file-file yang ada di komputer kita tidak di curi copy oleh orang lain, teman misalnya. Sehingga data kita menjadi sedikit lebih aman dan terselamatkan. Itu kalau yang mau mengambil data orang yang tidak paham komputer, kalau yang sudah tahu triknya ya di ikhlaskan saja datanya dicuri.

Adapun caranya adalah:
1. Masuk Registry. Caranya : Klik Start > RUN > ketik REGEDIT > OK
2. Klik HKEY_LOCALMACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control
3. Klik kanan pada folder Control, kemudian Klik Edit > New > Key
Beri nama pada key baru tersebut dengan nama “StorageDevicePolicies” ( tanpa tanda ” )
4. Klik kanan folder “StorageDevicePolicies”, Klik Edit > New > Dword Value
5. Ubah namanya menjadi “WriteProtect” ( tanpa tanda ” )
6. Double Klik pada “WriteProtect”, ganti Value Data menjadi 1
7. Restart Komputer

Setelah restart kita coba melakukan transfer file dari komputer ke flashdisk…

Untuk mengembalikannya nanti langkahnya sama, hanya saja pada langkah 6 Value Datanya di ubah menjadi 0

Selamat mencoba…!!!

Kamis, 21 Mei 2009

Pelepasan Kelas XII


Sudah menjadi tradisi setelah selesai pelaksanaan UN, sekolah-sekolah mengadakan pelepasan siswa-siswinya. Berbagai acara diadakan untuk memeriahkan kegiatan tersebut. Mulai dari penyambutan secara adat (sekapur sirih), kata-kata sambutan,nasyid,teater Petas, serah terima siswa kepada orang tuanya, dan paduan suara mengiringi acara salam-salaman. Pada akhir acara bagi siswa yang mempunyai hobby menyanyi, dapat menyumbangkan suara emasnya dengan diringi organ tunggal.
Semua mempunyai harapan yang sama, semoga hasil UN yang rencananya akan diumumkan tgl 13 Juni 2009 dapat berhasil dengan baik (lulus 100%). Maka pada kegiatan pelepasan tsb. juga dilakukan pelepasan balon, dengan harapan cita-cita semua siswa untuk dapat lulus UN dapat terkabul. Semoga .... !


Minggu, 17 Mei 2009

PEMBELAJARAN REMEDIAL

Remedial, remedial, remedial lagi ...........! Demikian siswa sering berkeluh kesah. Banyak faktor penyebab mengapa siswa sering remedial. Kurangnya pengetahuan prasyarat, sulit memahami materi SK/KD yang diberikan, atau faktor-faktor luar lainnya. Di antara kita juga masih ada yang kurang paham tentang pembelajaran remedial. Oleh sebab itu mungkin tulisan ini akan membantu kita semua untuk lebih memahami apa itu pembelajaran remedial, latar belakang pembelajaran remedial, tujuan pembelajaran remedial, prinsip-prinsip pembelajaran remedial, bentuk kegiatan remedial, pelaksanaan pembelajaran remedial, waktu pelaksanaan remedial, dll.
Sebelum memberikan pembelajaran remedial, terlebih dahulu pendidik perlu melaksanakan diagnosis terhadap kesulitan belajar peserta didik. Banyak teknik yang dapat digunakan, antara lain menggunakan tes, wawancara, pengamatan, dan sebagainya.

Setelah diketahui kesulitan belajarnya, peserta didik diberikan pembelajaran remedial. Banyak teknik dapat digunakan, misalnya pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, penyederhanaan materi, pemanfaatan tutor sebaya, dan sebagainya.

Dalam memberikan pembelajaran remedial perlu dipertimbangkan kapan pembelajaran tersebut diberikan. Sesuai dengan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, maka pembelajaran remedial dapat diberikan setelah peserta didik satu atau beberapa kompetensi dasar. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik setelah menempuh remedial, perlu diberikan tes ulang.
Yang jelas nilai remedial tidak boleh melebihi nilai KKM.

I. PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Dalam kegiatan pembelajaran termasuk pembelajaran mandiri selalu dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar dan penguasaan materi pembelajaran yang telah ditentukan. Secara garis besar kesulitan dimaksud dapat berupa kurangnya pengetahuan prasyarat, kesulitan memahami materi pembelajaran, maupun kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas latihan dan menyelesaikan soal-soal ulangan. Secara khusus, kesulitan yang dijumpai peserta didik dapat berupa tidak dikuasainya kompetensi dasar mata pelajaran tertentu, misalnya operasi bilangan dalam matematika; atau membaca dan menulis dalam pelajaran bahasa. Agar peserta didik dapat memecahkan kesulitan tersebut perlu adanya bantuan. Bantuan dimaksud berupa pemberian pembelajaran remedial atau perbaikan. Untuk keperluan pemberian pembelajaran remedial perlu dipilih strategi dan langkah-langkah yang tepat setelah terlebih dahulu diadakan diagnosis terhadap kesulitan belajar yang dialami peserta didik.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut, satuan pendidikan perlu menyusun rencana sistematis pemberian pembelajaran remedial untuk membantu mengatasi kesulitan belajar peserta didik.


B. Tujuan

Penyusunan panduan ini bertujuan :
1. Memberikan pemahaman lebih luas bagaimana menyelenggarakan pembelajaran remedial.
2. Memberikan alternatif penyelenggaraan pembelajaran remedial yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan atau pendidik.
3. Memberikan layanan optimal melalui proses pembelajaran remedial.


C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup panduan ini meliputi: pembelajaran remedial, hakikat pembelajaran remedial, dan pelaksanaan pembelajaran remedial.

II. PEMBELAJARAN REMEDIAL


A. Pembelajaran Menurut Standar Nasional Pendidikan

Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (PP No. 19/2005) menetapkan 8 standar yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pendidikan. Kedelapan standar dimaksud meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Secara khusus, dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran ditetapkan dalam standar isi dan standar kompetensi kelulusan. Standar isi memuat standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai peserta didik dalam mempelajari suatu mata pelajaran. Standar kompetensi lulusan (SKL) berisikan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik pada setiap satuan pendidikan. Berkenaan dengan materi yang harus dipelajari, diatur dalam silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dikembangkan oleh pendidik. Menurut pasal 6 PP no.19 Tahun 2005, terdapat 5 kelompok mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus. Kelima kelompok mata pelajaran tersebut meliputi kelompok mata pelajaran: agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga, dan kesehatan.

Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar kompetensi lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut pasti dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan atau masalah belajar. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, setiap satuan pendidikan perlu menyelenggarakan program pembelajaran remedial atau perbaikan.


B. Hakikat Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Untuk memahami konsep penyelenggaraan model pembelajaran remedial, terlebih dahulu perlu diperhatikan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan berdasarkan Permendiknas 22, 23, 24 Tahun 2006 dan Permendiknas No. 6 Tahun 2007 menerapkan sistem pembelajaran berbasis kompetensi, sistem belajar tuntas, dan sistem pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Sistem dimaksud ditandai dengan dirumuskannya secara jelas standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai peserta didik. Penguasaan SK dan KD setiap peserta didik diukur menggunakan sistem penilaian acuan kriteria. Jika seorang peserta didik mencapai standar tertentu maka peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan.

Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, dimulai dari penilaian kemampuan awal peserta didik terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari. Kemudian dilaksanakan pembelajaran menggunakan berbagai metode seperti ceramah, demonstrasi, pembelajaran kolaboratif/kooperatif, inkuiri, diskoveri, dsb. Melengkapi metode pembelajaran digunakan juga berbagai media seperti media audio, video, dan audiovisual dalam berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video, komputer, multimedia, dsb. Di tengah pelaksanaan pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, diadakan penilaian proses menggunakan berbagai teknik dan instrumen dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta seberapa jauh penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari. Pada akhir program pembelajaran, diadakan penilaian yang lebih formal berupa ulangan harian. Ulangan harian dimaksudkan untuk menentukan tingkat pencapaian belajar peserta didik, apakah seorang peserta didik gagal atau berhasil mencapai tingkat penguasaan tertentu yang telah dirumuskan pada saat pembelajaran direncanakan.

Apabila dijumpai adanya peserta didik yang tidak mencapai penguasaan kompetensi yang telah ditentukan, maka muncul permasalahan mengenai apa yang harus dilakukan oleh pendidik. Salah satu tindakan yang diperlukan adalah pemberian program pembelajaran remedial atau perbaikan. Dengan kata lain, remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pemberian program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik.

Dengan diberikannya pembelajaran remedial bagi peserta didik yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, maka peserta didik ini memerlukan waktu lebih lama daripada mereka yang telah mencapai tingkat penguasaan. Mereka juga perlu menempuh penilaian kembali setelah mendapatkan program pembelajaran remedial.


C. Prinsip Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial merupakan pemberian perlakuan khusus terhadap peserta didik yang mengalami hambatan dalam kegiatan belajarnya. Hambatan yang terjadi dapat berupa kurangnya pengetahuan dan keterampilan prasyarat atau lambat dalam mecapai kompetensi. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus antara lain:




1. Adaptif

Setiap peserta didik memiliki keunikan sendiri-sendiri. Oleh karena itu program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individual peserta didik.

2. Interaktif

Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang tersedia. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan belajar peserta didik yang bersifat perbaikan perlu selalu mendapatkan monitoring dan pengawasan agar diketahui kemajuan belajarnya. Jika dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan segera diberikan bantuan.

3. Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian

Sejalan dengan sifat keunikan dan kesulitan belajar peserta didik yang berbeda-beda, maka dalam pembelajaran remedial perlu digunakan berbagai metode mengajar dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

4. Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin

Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin. Umpan balik dapat bersifat korektif maupun konfirmatif. Dengan sesegera mungkin memberikan umpan balik dapat dihindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut yang dialami peserta didik.

5. Kesinambungan dan Ketersediaan dalam Pemberian Pelayanan

Program pembelajaran reguler dengan pembelajaran remedial merupakan satu kesatuan, dengan demikian program pembelajaran reguler dengan remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-masing.


D. Bentuk Kegiatan Remedial

Dengan memperhatikan pengertian dan prinsip pembelajaran remedial tersebut, maka pembelajaran remedial dapat diselenggarakan dengan berbagai kegiatan antara lain:

1. Memberikan tambahan penjelasan atau contoh

Peserta didik kadang-kadang mengalami kesulitan memahami penyampaian materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang disajikan hanya sekali, apalagi kurang ilustrasi dan contoh. Pemberian tambahan ilustrasi, contoh dan bukan contoh untuk pembelajaran konsep misalnya akan membantu pembentukan konsep pada diri peserta didik.

2. Menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya

Penggunaan alternatif berbagai strategi pembelajaran akan memungkinkan peserta didik dapat mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi.

3. Mengkaji ulang pembelajaran yang lalu.

Penerapan prinsip pengulangan dalam pembelajaran akan membantu peserta didik menangkap pesan pembelajaran. Pengulangan dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan media yang sama atau metode dan media yang berbeda.

4. Menggunakan berbagai jenis media

Penggunaan berbagai jenis media dapat menarik perhatian peserta didik. Perhatian memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Semakin memperhatikan, hasil belajar akan lebih baik. Namun peserta didik seringkali mengalami kesulitan untuk memperhatikan atau berkonsentrasi dalam waktu yang lama. Agar perhatian peserta didik terkonsentrasi pada materi pelajaran perlu digunakan berbagai media untuk mengendalikan perhatian peserta didik.



III. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN REMEDIAL



Pembelajaran remedial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan atau kelambatan belajar. Sehubungan dengan itu, langkah-langkah yang perlu dikerjakan dalam pemberian pembelajaran remedial meliputi dua langkah pokok, yaitu pertama mendiagnosis kesulitan belajar, dan kedua memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remedial.


A. Diagnosis Kesulitan Belajar

1. Tujuan

Diagnosis kesulitan belajar dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar peserta didik. Kesulitan belajar dapat dibedakan menjadi kesulitan ringan, sedang dan berat.
a. Kesulitan belajar ringan biasanya dijumpai pada peserta didik yang kurang perhatian di saat mengikuti pembelajaran.
b. Kesulitan belajar sedang dijumpai pada peserta didik yang mengalami gangguan belajar yang berasal dari luar diri peserta didik, misalnya faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, pergaulan, dsb.
c. Kesulitan belajar berat dijumpai pada peserta didik yang mengalami ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu, tuna netra¸tuna daksa, dsb.

2. Teknik

Teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar antara lain: tes prasyarat (prasyarat pengetahuan, prasyarat keterampilan), tes diagnostik, wawancara, pengamatan, dsb.
a. Tes prasyarat adalah tes yang digunakan untuk mengetahui apakah prasyarat yang diperlukan untuk mencapai penguasaan kompetensi tertentu terpenuhi atau belum. Prasyarat ini meliputi prasyarat pengetahuan dan prasyarat keterampilan.
b. Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui kesulitan peserta didik dalam menguasai kompetensi tertentu. Misalnya dalam mempelajari operasi bilangan, apakah peserta didik mengalami kesulitan pada kompetensi penambahan, pengurangan, pembagian, atau perkalian.
c. Wawancara dilakukan dengan mengadakan interaksi lisan dengan peserta didik untuk menggali lebih dalam mengenai kesulitan belajar yang dijumpai peserta didik.
d. Pengamatan (observasi) dilakukan dengan jalan melihat secara cermat perilaku belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebut diharapkan dapat diketahui jenis maupun penyebab kesulitan belajar peserta didik.






B. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, langkah berikutnya adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial. Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain:

1. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat.

2. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan perorangan merupakan implikasi peran pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan.

3. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
Dalam rangka menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi latihan intensif (drill) untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan.

4. Pemanfaatan tutor sebaya.
Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekannya yang mengalami kelambatan belajar. Dengan teman sebaya diharapkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab.

Hasil belajar yang menunjukkan tingkat pencapaian kompetensi melalui penilaian diperoleh dari penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses diperoleh melalui postes, tes kinerja, observasi dan lain-lain. Sedangkan penilaian hasil diperoleh melalui ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.

Jika peserta didik tidak lulus karena penilaian hasil maka sebaiknya hanya mengulang tes tersebut dengan pembelajaran ulang jika diperlukan. Namun apabila ketidaklulusan akibat penilaian proses yang tidak diikuti (misalnya kinerja praktik, diskusi/presentasi kelompok) maka sebaiknya peserta didik mengulang semua proses yang harus diikuti.








C. Waktu Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

Terdapat beberapa alternatif berkenaan dengan waktu atau kapan pembelajaran remedial dilaksanakan. Pertanyaan yang timbul, apakah pembelajaran remedial diberikan pada setiap akhir ulangan harian, mingguan, akhir bulan, tengah semester, atau akhir semester. Ataukah pembelajaran remedial itu diberikan setelah peserta didik mempelajari SK atau KD tertentu? Pembelajaran remedial dapat diberikan setelah peserta didik mempelajari KD tertentu. Namun karena dalam setiap SK terdapat beberapa KD, maka terlalu sulit bagi pendidik untuk melaksanakan pembelajaran remedial setiap selesai mempelajari KD tertentu. Mengingat indikator keberhasilan belajar peserta didik adalah tingkat ketuntasan dalam mencapai SK yang terdiri dari beberapa KD, maka pembelajaran remedial dapat juga diberikan setelah peserta didik menempuh tes SK yang terdiri dari beberapa KD. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa SK merupakan satu kebulatan kemampuan yang terdiri dari beberapa KD. Mereka yang belum mencapai penguasaan SK tertentu perlu mengikuti program pembelajaran remedial.


D. Tes Ulang

Tes ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program pembelajaran remedial agar dapat diketahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan dalam penguasaan kompetensi yang telah ditentukan.


E. Nilai Hasil Remedial

Nilai hasil remedial tidak melebihi nilai KKM.



IV. PENUTUP


Peserta didik memiliki kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda. Sesuai dengan kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda tersebut maka permasalahan yang dihadapi berbeda-beda pula. Dalam melaksanakan pembelajaran, pendidik perlu tanggap terhadap kesulitan yang dihadapi peserta didik.

Dalam rangka pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, peserta didik yang gagal mencapai tingkat pencapaian kompetensi yang telah ditentukan perlu diberikan pembelajaran remedial (perbaikan). Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemberian pembelajaran remedial antara lain adaptif, interaktif, fleksibel, pemberian umpan balik, dan ketersediaan program sepanjang waktu.

Sebelum memberikan pembelajaran remedial, terlebih dahulu pendidik perlu melaksanakan diagnosis terhadap kesulitan belajar peserta didik. Banyak teknik yang dapat digunakan, antara lain menggunakan tes, wawancara, pengamatan, dan sebagainya.

Setelah diketahui kesulitan belajarnya, peserta didik diberikan pembelajaran remedial. Banyak teknik dapat digunakan, misalnya pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, penyederhanaan materi, pemanfaatan tutor sebaya, dan sebagainya.

Dalam memberikan pembelajaran remedial perlu dipertimbangkan kapan pembelajaran tersebut diberikan. Sesuai dengan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, maka pembelajaran remedial dapat diberikan setelah peserta didik satu atau beberapa kompetensi dasar. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik setelah menempuh remedial, perlu diberikan tes ulang.


DAFTAR PUSTAKA



Armstrong, D.G. & J.J. Denton (1998). Instructional skills handbook. Englewood Cliffs: Educational Technology Publications.

Boon, R. (2005) Remediation of reading, spelling, and comprehension. Sydney: Harris Park

McKeachie, et.al. (1994). Teaching tips: Strategies, research, and theory for college and university teachers. Lexington: D.C. Heath and Co.

Rienties B, Martin Rehm, and Joost Dijkstra (2005). Remedial online teaching in theory and practice. Netherlands: Maastricht University Publ.


Selasa, 21 April 2009

HARI BUMI

Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April , menandai hari jadi lahirnya sebuah perubahan pergerakan kepedulian terhadap lingkungan tahun 1970-an. Hari Bumi lahir diprakarsai oleh seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson. Saat itu ia melakukan protes secara nasional terhadap kalangan politik terkait permasalahan lingkungan. Ia mendesak agar isu-isu tersebut dimasukkan dalam agenda nasional.
Perjuangan Gaylord Nelson dimulai sekitar lebih dari 7 tahun sebelum Hari Bumi pertama. Pada awalnya Gaylord berharap pemikirannya tercapai melalui kunjungan yang dilakukan Presiden Kennedy ke-11 negara bagian pada September 1963, namun dengan beberapa alasan kunjungan tersebut tidak mampu membawa isu lingkungan ke dalam agenda nasional. Upaya terus dilakukan Gaylord untuk merealisasikan idenya. Setelah tur Kennedy, Gaylord melakukan kampanyenya sendiri ke beberapa negara bagian. Di seluruh pelosok negara, bukti penurunan kualitas lingkungan terjadi di mana-mana. Semua orang menyadarinya, kecuali kalangan politik.
Akhirnya pada musim panas 1969 Gaylord mengetahui bahwa aksi demonstrasi anti-perang Vietnam telah menyebar secara luas melalui perguruan tinggi di seluruh negeri. Dari sana ia mendapat ide untuk melakukan hal yang sama dalam kempanye lingkungannya. Ia memilih kalangan bawah dalam melakukan aksi protes terhadap kerusakan lingkungan. Pada sebuah konferensi di Seattle September 1969, Gaylord mengumumkan akan mengadakan demonstrasi secara nasional pada musim semi 1970 atas nama lingkungan dan setiap orang diundang untuk berpartisipasi. Setelah itu, berbagai surat, telegram, dan telepon mengalir dari seluruh negeri. Warga Amerika akhirnya menemukan sebuah forum untuk mengungkapkan kepeduliannya atas penurunan kualitas tanah, sungai, danau, dan udara di lingkungan mereka. Pada 30 November 1969 New York Times melaporkan terjadinya peningkatan aktivitas kepedulian terhadap lingkungan di seluruh negeri terutama di kampus-kampus dan suatu hari untuk peringatan permasalahan lingkungan tengah dirancang untuk untuk musim semi mendatang yang dikoordinasi oleh Senator Gaylord Nelson. Hal ini menjadi bukti keberhasilan perjuangan Gaylord Nelson dalam mengedepankan isu lingkungan sebagai agenda nasional.
Pada tanggal 22 April 1970, akhirnya sekitar 20 juta warga Amerika turun ke jalanan serta memenuhi sejumlah taman dan auditorium untuk mengkampanyekan kesehatan dan keberlangsungan lingkungan. Ribuan mahasiswa berkumpul menentang kerusakan lingkungan. Kelompok-kelompok yang sudah sejak lama menentang adanya tumpahan minyak di lingkungan, pabrik-pabrik dan pembangkit listrik penyebab polusi, buruknya saluran pembuangan, pembuangan bahan-bahan berbahaya, pestisida, jalan raya, hilangnya hutan belantara, serta semakin punahnya kehidupan liar menyadari adanya kebersamaan atas perjuangan mereka dari masyarakat.
Hari Bumi pada tahun 1970 telah menghasilkan persatuan kalangan politik yang sebenarnya jarang terjadi, yang berasal dari kaum republik maupun demokrat, dan berbagai pencampuran kalangan lainnya. Hari Bumi pertama menjadi awal terbentuknya United States Environmental Protection Agency/US EPA (sebuah badan perlindungan lingkungan Amerika) dan juga sebagai langkah awal menuju lingkungan dengan udara dan air yang bersih, serta perlindungan terhadap mahkluk hidup.
Pada tahun 1990, peringatan Hari Bumi mulai berkembang secara global. Sekitar 200 juta orang dari 141 negara di dunia tergerak untuk mengangkat isu lingkungan dalam skala global. Hari Bumi 1990 pun menjadi titik tolak terlaksananya KTT Bumi 1992 di Rio de Janeiro.
Tahun 2000 Hari Bumi mendapat bantuan dengan adanya internet untuk menghubungkan para aktivis di seluruh dunia. Pada tanggal 22 April sekitar 5000 kelompok pemerhati lingkungan di seluruh dunia merangkul ratusan juta penduduk di 184 negara yang menjadi rekor baru untuk Hari Bumi yang diperingati pada tanggal 22 April setiap tahunnya menandai hari jadi lahirnya sebuah perubahan pergerakan kepedulian terhadap lingkungan pada tahun 1970. Hari Bumi lahir atas prakarsa seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson. Saat itu ia melakukan protes secara nasional terhadap kalangan politik terkait permasalahan lingkungan. Ia mendesak agar isu-isu tersebut dimasukkan dalam agenda nasional.
Perjuangan Gaylord Nelson dimulai sekitar lebih dari 7 tahun sebelum Hari Bumi pertama. Pada awalnya Gaylord berharap pemikirannya tercapai melalui kunjungan yang dilakukan presiden Kennedy ke sebelas negara bagian pada September 1963, namun dengan beberapa alasan kunjungan tersebut tidak mampu membawa isu lingkungan ke dalam agenda nasional. Upaya terus dilakukan Gaylord untuk merealisasikan idenya. Setelah tur Kennedy, Gaylord melakukan kampanyenya sendiri ke beberapa negara bagian. Di seluruh pelosok negara, bukti penurunan kualitas lingkungan terjadi di mana-mana. Semua orang menyadarinya, kecuali kalangan politik.
Akhirnya pada musim panas 1969 Gaylord mengetahui bahwa aksi demonstrasi anti-perang vietnam telah menyebar secara luas melalui perguruan tinggi di seluruh negeri. Dari sana ia mendapat ide untuk melakukan hal yang sama dalam kempanye lingkungannya. Ia memilih kalangan bawah dalam melakukan aksi protes terhadap kerusakan lingkungan. Pada sebuah konferensi di Seattle September 1969, Gaylord mengumumkan akan mengadakan demonstrasi secara nasional pada musim semi 1970 atas nama lingkungan dan setiap orang diundang untuk berpartisipasi. Setelah itu, berbagai surat, telegram, dan telepon mengalir dari seluruh negeri. Warga Amerika akhirnya menemukan sebuah forum untuk mengungkapkan kepeduliannya atas penurunan kualitas tanah, sungai, danau, dan udara di lingkungan mereka. Pada 30 November 1969 New York Times melaporkan terjadinya peningkatan aktivitas kepedulian terhadap lingkungan di seluruh negeri terutama di kampus-kampus dan suatu hari untuk peringatan permasalahan lingkungan tengah dirancang untuk untuk musim semi mendatang yang dikoordinasi oleh Senator Gaylord Nelson. Hal ini menjadi bukti keberhasilan perjuangan Gaylord Nelson dalam mengedepankan isu lingkungan sebagai agenda nasional.
Pada tanggal 22 April 1970, akhirnya sekitar 20 juta warga Amerika turun ke jalanan serta memenuhi sejumlah taman dan auditorium untuk mengkampanyekan kesehatan dan keberlangsungan lingkungan. Ribuan mahasiswa berkumpul menentang kerusakan lingkungan. Kelompok-kelompok yang sudah sejak lama menentang adanya tumpahan minyak di lingkungan, pabrik-pabrik dan pembangkit listrik penyebab polusi, buruknya saluran pembuangan, pembuangan bahan-bahan berbahaya, pestisida, jalan raya, hilangnya hutan belantara, serta semakin punahnya kehidupan liar menyadari adanya kebersamaan atas perjuangan mereka dari masyarakat.
Hari Bumi pada tahun 1970 telah menghasilkan persatuan kalangan politik yang sebenarnya jarang terjadi, yang berasal dari kaum republik maupun demokrat, dan berbagai pencampuran kalangan lainnya. Hari Bumi pertama menjadi awal terbentuknya United States Environmental Protection Agency/US EPA (sebuah badan perlindungan lingkungan Amerika) dan juga sebagai langkah awal menuju lingkungan dengan udara dan air yang bersih, serta perlindungan terhadap mahkluk hidup.
Pada tahun 1990, peringatan Hari Bumi mulai berkembang secara global. Sekitar 200 juta orang dari 141 negara di dunia tergerak untuk mengangkat isu lingkungan dalam skala global. Hari Bumi 1990 pun menjadi titik tolak terlaksananya KTT Bumi 1992 di Rio de Janeiro.
Tahun 2000 Hari Bumi mendapat bantuan dengan adanya internet untuk menghubungkan para aktivis di seluruh dunia. Pada tanggal 22 April sekitar 5000 kelompok pemerhati lingkungan di seluruh dunia merangkul ratusan juta penduduk di 184 negara yang menjadi rekor baru untuk mengkampanyekan Hari Bumi. Berbagai kegiatan diselenggarakan secara bervariasi mulai dari rantaian suara genderang dari desa ke desa di Gabon, Afrika hingga ratusan ribu warga yang berkumpul di National Mall, Washington D.C., Amerika Serikat. Hari Bumi 2000 secara keras dan jelas menyerukan pesan bahwa penduduk dunia menginginkan tindakan yang cepat dan tegas untuk penggunaan energi yang bersih dan ramah lingkungan.
Di tahun 2009 ini, dalam rangka memperinganti Hari Bumi, tidak ada salahnya kalau manusia yang ada di bumi ini harus “santun” terhadap alam, bisa juga kelangsungan hidup umat manusia tergantung pada “kesantunan” kita pada alam, kita harus bisa membaca dan memahami isyaratnya. Pemanasan global dan kelangkaan pangan adalah salah satu isyarat bagi manusia agar kita “santun” terhadap alam, merawat bumi dengan cara memberi “nutrisi” pada bumi merupakan salah satu contohnya.
SEBELUM KITA MATI, MARI KITA BERBUAT BAIK “SEDIKIT SAJA” TERHADAP BUMI YANG KITA PIJAK SETIAP HARI.
BUAT ANAK-ANAKKU, SELAMAT MENEMPUH UN. SEMOGA SUKSES!

Jumat, 17 April 2009

OSN TINGKAT KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN 2009


SMA Negeri 1 Curup dalam seleksi calon peserta OSN Kabupaten Rejang Lebong tahun 2009 ke tingkat provinsi, kembali jadi juara umum. Seleksi yang diadakan di SMA Negeri 1 Curup Timur pada tanggal 16 April 2009 meraih prestasi melalui Juara 1 dan 2 Astronomi, Juara 1 Kebumian, Juara 1 dan 2 Kimia, Juara 1 dan 2 Biologi, Juara 1 (2 orang) Ekonomi, Juara 2 dan 3 Fisika. Sedangkan Matematika dan Komputer gagal meraih prestasi sama sekali.
Seleksi OSN Tahun 2009 tingkat kab/kota kali ini menggunakan format baru, setiap sekolah hanya diwakili oleh 2 orang peserta untuk setiap cabang olimpiade yang diikutinya. Hal ini sempat membuat beberapa sekolah kecewa, karena tahun lalu diwakili oleh 3 orang peserta setiap sekolah.
Soal-soal seleksi beberapa cabang olimpiade juga berubah. Seperti Astronomi misalnya, tahun lalu jumlah soal hanya 40 butir soal pilihan ganda, tahun ini menjadi 50 butir soal.Banyak siswa yang masih kurang memahami tata cara penilaian sehingga banyak soal yang tidak dijawab, padahal di Astronomi jika siswa menjawab salah tidak ada pengurangan nilai seperti pada cabang-cabang OSN lainnya.
Secara keseluruhan hasil seleksi OSN tingkat kabupaten Rejang Lebong masih jauh dari skor minimal untuk bersaing ke tingkat propinsi maupun nasional. Sehingga peserta yang lolos untuk mewakili kabupaten ke tingkat propinsi bulan Juni nanti harus belajar lebih keras lagi.
Panitia OSN Kab. Rejang Lebong sudah mengagendakan untuk mengadakan bimbingan khusus bagi peserta yang lolos mewakili kab. mulai awal bulan Mei nanti bertempat di SMA Negeri 1 Curup. Selain itu juga akan mengundang beberapa dosen dari UNIB untuk memberikan bimbingan.
Pada penutupan kegiatan OSN para juara diberikan piala, piagam dan uang pembinaan : Juara I : Rp 800.000,-, Juara II : Rp 700.000,- dan Juara III : 600.000,-. Juga diberikan Pila Bergilir bagi SMA Negeri 1 Curup yang berhasil menjadi Juara Umum. Piala bergilir, piagam dan uang pembinaan akan diberikan pada tanggal 2 Mei 2009 pada saat peringatan Hardiknas.

Selamat kepada para juara, belajar dan kerja keras lagi untuk membuktikan bahwa Anda semua pantas mewakili Kab ke tingkat provinsi. Tidak ada kata kalah, sebelum berlomba.Target lolos ke tingkat Provinsi dan Nasional pasti bisa Anda wujudkan. Untuk latihan Anda bisa download soal-soal seleksi dan kunci jawaban OSN cabang Astronomi dan Kebumian pada blog ini.
Sekali lagi, selamat .....!

Selasa, 17 Maret 2009

Kunci Jawaban Mid Semester Kelas X

KUNCI JAWABAN MID SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : X
Waktu : 90 menit
Hari/Tanggal :Rabu,18-3-2009
KKM : 70


Perhatikan gambar siklus batuan di samping!
1. No. 2 menunjukkan batuan beku
2. No. 3 dan 4 menunjukkan batuan sedimen
3. No. 5 menunjukkan batuan metamorf (malihan)

Perhatikan contoh-contoh bentuk lipatan di bawah ini!

4. Lipatan miring
5. Lipatan menggantung
6. Lipatan rebah
7. Lipatan isoklin

Perhatikan contoh-contoh bentuk patahan di bawah ini!

8. Gambar di atas menunjukkan fleksur
9. Gambar di atas menunjukkan sinistral
10. Gambar di atas menunjukkan dekstral
11. Gambar di atas menunjukkan slenk (graben)

Perhatikan gambar bentuk-bentuk intrusi magma di samping!
12. No. A menunjukkan lakolit
13. No. B menunjukkan sill (keping intrusi)
14. No. C menunjukkan batolit
15. No. D menunjukkan diatrema

Diketahui gelombang primer tercatat pada pukul 23.25’.35” dan gelombang sekunder pada pukul 23.30’.50”. Hitunglah jarak episentrum gempa dari stasiun pencatat gempa!
16. = [(S – P) – 1’] X 1 megameter (tuliskan rumusnya)
17. = [(23.30’.50” - 23.25’.35” ) - 1’] X 1.000 (masukkan datanya)
18. = (5’.15” – 1’) X 1.000 km (tuliskan hasilnya)
19. = 4’.15” X 1.000 km (tuliskan jaraknya dalam km)
= 4.250 km

Syarat-syarat terjadinya tsunami :
20. Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0-30 km)
21. Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 skala Richter
22. Gempa bumi dengan pola sesar naik atau turun

Penyebab terjadinya pelapukan mekanik adalah :
23. Adanya perbedaan temperatur yang cukup tinggi
24. Adanya pembekuan air di dalam batuan
25. Berubahnya air garam menjadi kristal

Carilah hubungan antara dua aspek yang terdapat pada kolom sebelah kiri dengan kolom sebelah kanannya dengan cara memberi tanda ceklist ()

No. Sub faktor yang berpengaruh
26. Curah hujan dan suhu (Iklim)
27. Perubahan induk tanah (Waktu)
28. Tebal/tipisnya lapisan tanah (Topografi)
29. Batuan vulkanik, beku, sedimen(Bahan Induk)
30. Membantu proses pertumbuhan humus (Organisme)

Kerusakan tanah dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
31. Perusakan hutan
32. Proses kimiawi air hujan
33. Proses mekanis air hujan
34. Tanah longsor
Erosi oleh air hujan
Kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran.
Terkumpulnya garam di daerah perakaran (salinisasi).
Penjenuhan tanah oleh air (waterlogging) dan erosi.

Perhatikan gambar struktur vertikal atmosfer di samping!

35. Huruf A adalah lapisan troposfer

36. Huruf B adalah lapisan stratosfer

37. Huruf C adalah lapisan mesosfer

Beberapa unsur yang mempengaruhi cuaca dan iklim, yaitu :
38. Suhu udara (temperatur udara)
39. Tekanan udara
40. Kelembaban udara
Curah Hujan
Awan

Selasa, 13 Januari 2009

UN 2009

BAHAN UJIAN NASIONAL

Jumlah butir soal dan alokasi waktu UN untuk masing-masing satuan pendidikan adalah sebagai berikut:

a. SMA/MA Program IPA

No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Alokasi Waktu
Soal
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit

3. Matematika 40 120 menit

4. Fisika 40 120 menit

5. Kimia 40 120 menit

6. Biologi 40 120 menit

b. SMA/MA Program IPS

No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Alokasi Waktu
Soal
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit

2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit

3. Matematika 40 120 menit

4. Ekonomi 40 120 menit

5 Sosiologi 40 120 menit

6. Geografi 40 120 menit


*) terdiri atas 15 soal listening comprehension atau 15 soal reading untuk penyandang tunarungu dan 35 soal pilihan ganda.

PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

A. Jadwal UN

1. UN dilakukan satu kali, yang terdiri atas UN Utama dan UN Susulan.

2. UN Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.
3. UN dilaksanakan secara serentak.
4. Jadwal pelaksanaan UN sebagai berikut.

Jadwal Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2008/2009
Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA)

No Hari dan Tanggal Jam Mata Pelajaran
Program
IPA Program
IPS

1. UN Utama
Senin, 20 April 2009 08.00-10.00 Bahasa
Indonesia Bahasa
Indonesia
UN Susulan
Senin, 27 April 2009 11.00-13.00 Biologi Sosiologi

2. UN Utama
Selasa, 21 April 2009 08.00-10.00 Bahasa Inggris Bahasa Inggris
UN Susulan
Selasa, 28 April 2009

3. UN Utama
Rabu, 22 April 2009 08.00-10.00 Matematika Matematika

UN Susulan
Rabu, 29 April 2009

4. UN Utama
Kamis, 23 April 2009 08.00-10.00 Fisika Geografi

UN Susulan
Kamis, 30 April 2009

5. UN Utama
Jum’at, 24 April 2009 08.00-10.00 Kimia Ekonomi

UN Susulan
Jum’at, 1 Mei 2009

B. Penetapan Waktu Pengumuman Hasil UN

1. Pengumuman hasil UN dilakukan secara serentak di sekolah/madrasah penyelenggara.
2. Waktu pengumuman hasil UN SMA/MA selambat-lambatnya minggu kedua bulan Juni 2009

C. Ruang UN

Satuan pendidikan penyelenggara UN menetapkan ruang UN dengan persyaratan sebagai berikut:
1. ruang kelas yang digunakan aman dan memadai untuk UN;
2. setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta, dan 1 meja untuk pengawas UN;
3. setiap meja diberi nomor peserta UN;
4. setiap ruang UN disediakan denah tempat duduk peserta UN;
5. setiap ruang UN disediakan lak/segel;
6. gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi UN dikeluarkan dari ruang UN;
7. tempat duduk peserta UN diatur sebagai berikut:
a. satu bangku untuk satu orang peserta UN;
b. jarak antara meja yang satu dengan yang lain disusun dengan mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang lain minimal 1 (satu) meter;

c. penempatan peserta UN disesuaikan dengan urutan nomor peserta UN (lihat gambar contoh denah ruang UN).


Keterangan : Nomor ganjil soal paket A Nomor genap soal paket B

KELULUSAN UJIAN NASIONAL

1. Peserta UN dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan UN sebagai berikut: memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

2. Kabupaten/Kota dan atau satuan pendidikan dapat menentukan standar kelulusan UN lebih tinggi dari kriteria butir 1

Kriteria Lulus dari Satuan Pendidikan:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti program pembelajaran seluruh mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum yang digunakan, yaitu kurikulum 1994 atau kurikulum 2004, atau KTSP. Pemenuhan persyaratan ini dilihat pada kelengkapan laporan hasil belajar yang tercantum pada rapor yang dimiliki peserta didik mulai semester 1 sampai semester 6 SMA/MA. Ketentuan ini menjadi prasyarat untuk mengikuti

Ujian Sekolah dan Ujian Nasional. Penilaian ini dilakukan oleh satuan pendidikan bersama pendidik.

2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran: (a) kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia, (b) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, (c) kelompok mata pelajaran estetika, dan (d) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Penilaian akhir untuk masing-masing kelompok mata pelajaran dilakukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik.
a. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi peserta didik, serta melalui ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran

agama dan akhlak mulia dapat berdasarkan indikator: (1)kerajinan melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang
dianut;
(2) kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan;
(3) jujur dalam perkataan dan perbuatan;
(4) mematuhi aturan sekolah;
(5) hormat terhadap pendidik;
(6) ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas atau di tempat lain;
(7) kriteria lainnya yang dapat dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan dan pendidik.

Ulangan dan/atau penugasan dilakukan sekolah dengan materi ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan.

Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum baik:
(1) hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik;

(2) hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik.

b. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi peserta didik dan kepribadian, serta melalui ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dapat menggunakan indikator:
(1) menunjukkan kemauan belajar;
(2) ulet tidak mudah menyerah;
(3) mematuhi aturan sosial;
(4) tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif;
(5) berani bertanya dan menyampaikan pendapat;
(6) kerja sama dengan teman dalam hal yang positif;
(7) mengikuti kegiatan ekstra kurikuler satuan pendidikan;
(8) kriteria lainnya yang dikembangkan oleh satuan pendidikan.

Ulangan, dan/atau penugasan dilakukan satuan pendidikan dengan materi ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan.

Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum baik:

(1) hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik;
(2) hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik.

c. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik. Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran estetika dapat menggunakan indikator:

(1) apresiasi seni;
(2) kreasi seni;
(3) kriteria lainnya dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan.
Hasil penilaian akhir yang merupakan gabungan dari hasil penilaian dari beberapa observasi ditentukan oleh satuan pendidikan.

d. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik.

Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan dapat menggunakan indikator:
(1) aktifitas dalam kegiatan olah raga di satuan pendidikan;
(2) kebiasaan hidup sehat dan bersih;
(3) tidak merokok;
(4) tidak menggunakan narkoba;
(5) disiplin waktu;
(6) keterampilan melakukan gerak olahraga;
(7) kriteria lainnya dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan.





Ulangan, dan/atau penugasan dilakukan satuan pendidikan dengan materi ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan.

Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum baik:

(1) hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik;
(2) hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik.

3. Lulus Ujian Sekolah/Madrasah

a. Ujian sekolah/madrasah mencakup:
(1) ujian untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional;
(2) ujian praktik untuk mata pelajaran yang tidak dinilai melalui UN.
b. Hasil ujian sekolah/madrasah digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk:
(1) penentuan kelulusan peserta didik dari suatu satuan pendidikan;
(2) pembinaan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan serta pengembangan fasilitas dalam upaya peningkatan mutu pendidikan

4. Lulus UN sebagaimana diatur dalam POS ini pada bab VI

Selasa, 02 Desember 2008

KISI-KISI SOAL

KISI-KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL
KELAS X


1. Pengertian Geografi menurut hasil seminar dan lokakarya Ikatan Guru Geografi Indonesia di IKIP Semarang tahun 1988
2. Kesamaan titik pandang di antara para ahli tentang pengertian geografi
3. Contoh konsep aglomerasi
4. Contoh konsep lokasi
5. Contoh konsep diferensiasi areal
6. Contoh pendekatan ekologi
7. Yang termasuk pendekatan keruangan dalam kajian geografi
8. Maksud pendekatan kewilayahan yang digunakan dalam geografi
9. Cara memecahkan suatu permasalahan dengan menggunakan pendekatan keruangan
10. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk memecahkan suatu permasalahan ditinjau dari pendekatan kelingkungan
11. Pengertian prinsip deskriptif
12. Contoh prinsip interelasi
13. Contoh-contoh prinsip penyebaran
14. Pengertian prinsip korologi
15. Contoh keterkaitan aspek fisik dan aspek social dalam kajian geografi
16. Yang termasuk obyek studi geografi
17. Susunan dari struktur geografi
18. Contoh fenomena sosial budaya
19. Hipotesis Peledakan Bintang tentang terjadinya tata surya
20. Yang termasuk obyek formal geografi
21. Beberapa hal yang terjadi pada era Paleozoikum dan Prakambrium
22. Hal-hal penting tentang gerakan benua
23. Titik tolak teori Apungan dan Pergeseran Benua
24. Teori Benua Gondwana dan tokoh yang mengembangkannya
25. Materi penyusun lapisan kulit bumi bagian luar
26. Ketebalan lapisan-lapisan bumi serta namanya
27. Mengapa dinamakan lempeng?
28. Beberapa kejadian pada pertemuan dua lempeng tektonik
29. Senomena yang terjadi di daerah dua lempeng saling menjauh
30. Teori-teori tentang terbentuknya jagat raya
31. Pengertian tata surya
32. Kegiatan yang tampak jelas yang terjadi dalam kromosfer
33. Bagian dalam matahari yang berupa partikel-partikel tertentu
34. Planet yang mendapat julukan planet merah
35. Planet yang ditandai oleh pertukaran tampalan-tampalan dan bercak-bercak yang paling jelas di antaranya bercak merah besar
36. Planet yang sangat indah dengan sistem cincin yang melingkarinya
37. Pengertian meteor dan meteorit
38. Beberapa hal penting mengenai planet-planet
39. Kapan kedudukan planet Venus sangat dekat dengan bumi


KISI-KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL
KELAS XI.IIS

1. Manfaat utama yang diperoleh dari susunan penduduk menurut umur
2. Pengertian rasio jenis kelamin
3. Pengertian sensus de jure dan de facto
4. Menghitung ASFR
5. Faktor-faktor yang mendorong adanya kelahiran
6. Menghitung CDR
7. Menghitung kepadatan kepadatan penduduk agraris
8. Menghitung jumlah pertambahan penduduk di suatu negara
9. Menghitung besarnya tingkat pertumbuhan penduduk setiap tahun pada suatu periode
10. Menghitung jumlah penduduk akan menjadi dua kali lipat
11. Perbedaan antara mobilitas permanen dan non-permanen
12. Faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran flora dan fauna di permukaan bumi
13. Faktor hambatan penyebaran flora dan fauna di permukaan bumi
14. Yang menyebabkan tumbuhan kaktus dapat hidup di wilayah gurun yang gersang dan kekurangan air
15. Mengapa hutan hujan disebut sebagai “paru-paru dunia”
16. Mengapa di Sumatera, Kalimantan, dan Papua banyak ditemukan hutan rawa air tawar
17. Ciri khas flora yang tumbuh di gurun
18. Keistimewaan hutan peluruh
19. Contoh fauna tipe peralihan
20. Contoh fauna tipe Asiatis
21. Menghitung angka migrasi bersih
22. Yang mempengaruhi ekonomis atau tidaknya suatu sumber daya alam
23. Pengertian sumber daya alam
24. Contoh jenis sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
25. Pengertian sumber daya alam yang dapat diperbaharui
26. Upaya-upayayang dapat dilakukan dalam pengelolaan sumber daya air
27. Salah satu contoh prinsip mengurangi penggunaan sumber daya alam
28. Contoh usaha (prinsip) memakai ulang
29. Kegiatan yang mencerminkan ekoefisiensi
30. Prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan
31. Contoh fauna Wallacea
32. Contoh jenis flora yang umumnya tumbuh di hutan hujan tropis
33. Dasar pembagian jenis dan persebaran flora di Indonesia
34. Dasar penghitungan angka beban ketergantungan penduduk suatu daerah
35. Hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan program wajib belajar
36. Menunjukkan batas penyebaran flora dan fauna di Indonesia pada peta
37. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk dunia
38. Variabel yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk
39. Menghitung angka ketergantungan
40. Pengertian penduduk ekspansif

KISI-KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL
KELAS XII.IIS
1. Pengertian SIG menurut para ahli
2. Beberapa alasan pokok penggunaan komputer untuk pengembangan SIG
3. Konsep dasar SIG
4. Tahapan kerja dan SIG
5. Keterbatasan SIG manual
6. Hal-hal yang dilakukan dalam proses pemasukan data pada SIG
7. SIG dapat digunakan untuk memprediksi berbagai hal
8. Ujung tombak keberhasilan SIG sebagai suatu sistem informasi
9. Keunggulan SIG adalah memungkinkan pengambilan dan pengubahan data dengan cepat
10. Perangkat keras SIG
11. Faktor yang harus diperhatikan dalam pemusatan pembangunan industri
12. Usaha yang harus dilakukan agar sebuah pabrik kimia diprotes oleh masyarakat setempat, karena mencemari lahan pertanian
13. Contoh kelompok aneka industri
14. Pengertian industri ekstraktif d. non ekstraktif
15. Orientasi pola persebaran industri di Indonesia
16. Syarat-syarat industri akan berlokasi dekat dengan pasar
17. Faktor penyebab terjadinya aglomerasi industri
18. Teori keterkaitan transportasi dengan aglomerasi industri yang dikemukakan oleh Alfred Weber
19. Ciri-ciri kenampakan fisik industri pada peta topografi
20. Unsur-unsur interpretasi citra
21. Keuntungan relokasi industri bagi negara berkembang
22. Pengertian interpretasi citra
23. Contoh obyek dari hasil foto udara yang mempunyai tekstur kasar
24. Ciri spektral dalam pengejaan benda
25. Faktor-faktor yang tidak mempengaruhi rona
26. Ciri-ciri hutan bakau pada foto udara
27. Ciri spasial
28. Tahapan untuk mendapatkan data geografi dari hasil penginderaan jauh
29. Pengertian tekstur
30. Ciri pemukiman transmigrasi pada citra
31. Cara pemilihan proyeksi peta
32. Warna yang digunakan untuk menggambarkan dataran rendah pada peta topografi
33. Syarat-syarat peta
34. Tujuan pembuatan peta
35. Ilmu yang mempelajari perpetaan
36. Simbol garis yang digunakan di dalam peta
37. Simbol titik pada sebuah peta
38. Komponen-komponen setiap peta
39. Menghitung jarak pada peta
40. Menghitung skala peta

KERJA KERAS, TEKUN BELAJAR, JUJUR DALAM BEKERJA ADALAH KUNCI SUKSES ANDA DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS).

DOWNLOAD SOAL-SOAL UAS :

Soal_UAS_Geografi_X_Smt1_0809_Paket A.doc

Soal_UAS_Geografi_X_Smt1_0809_Paket B.doc

Soal_UAS_Geografi_XI.IIS_Smt1_0809_Paket A.doc

Soal_UAS_Geografi_XI.IIS_Smt1_0809_Paket B.doc

Soal_UAS_Geografi_XII.IIS_Smt1_0809_Paket A.doc

Soal_UAS_Geografi_XII.IIS_Smt1_0809_Paket B.doc

NILAI UAS KELAS XII.IIS :

Nilai_UAS_X_Smt1_0809.xls

Nilai_UAS_XI.IIS-1_Smt1_0809.xls

Nilai_UAS_XII.IIS_Smt1_0809.xls