Sebentar lagi kita memperingati Hari Bumi setiap 22 April untuk
kembali diingatkan tentang perlunya menyelamatkan bumi kita. Untuk
renungan bersama, coba kita lihat fakta seperti apa pemanasan global
yang terjadi saat ini. Pemanasan global (global warming) sering kita
dengar dan sering dipersalahkan sebagai penyebab perubahan iklim yang
terkait dengan bencana meteorologis. Sebenarnya yang kita nilai sebagai
bencana hanyalah cara alam mengembalikan kesetimbangan karena adanya
ketidakstabilan, sebagian besar karena ulah manusia (antropogenik).
Emisi karbon dioksida (CO2) dari industri, transportasi, dan kegiatan rumahtangga terus meningkat dan hutan-hutan sebagai penyerap CO2 makin gundul. Bumi hanya melaksanakan sunatullah (hukum alam) bahwa kandungan CO2 yang makin tinggi akan menyebabkan panas di bumi akan tertahan di atmosfer. Ya, bumi akan makin panas. Itulah yang dikenal sebagai pemanasan global atau global warming.
Kita tahu, sumber utama energi di bumi adalah radiasi matahari. Pemanasan oleh matahari yang secara reguler berpindah ke utara-selatan menyebabkan perubahan pola pemanasan yang berkait dengan pola angin dan curah hujan. Itulah perubahan musim. Namun dengan adanya panas yang terperangkap di atmosfer akibat pemanasan global, pola dinamika atmosfer itu menjadi berubah. Alam membuat kesetimbangan baru. Bukan lagi keteraturan yang biasa kita alami, ada anomali (penyimpangan).

Emisi karbon dioksida (CO2) dari industri, transportasi, dan kegiatan rumahtangga terus meningkat dan hutan-hutan sebagai penyerap CO2 makin gundul. Bumi hanya melaksanakan sunatullah (hukum alam) bahwa kandungan CO2 yang makin tinggi akan menyebabkan panas di bumi akan tertahan di atmosfer. Ya, bumi akan makin panas. Itulah yang dikenal sebagai pemanasan global atau global warming.
Kita tahu, sumber utama energi di bumi adalah radiasi matahari. Pemanasan oleh matahari yang secara reguler berpindah ke utara-selatan menyebabkan perubahan pola pemanasan yang berkait dengan pola angin dan curah hujan. Itulah perubahan musim. Namun dengan adanya panas yang terperangkap di atmosfer akibat pemanasan global, pola dinamika atmosfer itu menjadi berubah. Alam membuat kesetimbangan baru. Bukan lagi keteraturan yang biasa kita alami, ada anomali (penyimpangan).