Jumat, 07 September 2012

Pemetaan Digital (Digital Mapping)

Pengertian pemetaan digital

Peta adalah sarana informasi (spasial) mengenai lingkungan. Pekerjaan – pekerjaan teknik sipil dan perencanaan, dasarnya membutuhkan peta-peta dengan berbagai macam jenis tema dan berbagai macam jenis skala
 
Pemetaan adalah suatu proses penyajian informasi muka bumi yang fakta (dunia nyata), baik bentuk permukaan buminya maupun sumbu alamnya, berdasarkan skala peta, sistem proyeksi peta, serta simbol-simbol dari unsur muka bumi yang disajikan. Kemajuan di bidang teknologi khususnya di bidang komputer mengakibatkan suatu peta bukan hanya dalam bentuk nyata (pada selembar kertas, real maps, atau hardcopy), tetapi juga dapat disimpan dalam bentuk digital, sehingga dapat disajikan pada layar monitor yang dikenal dengan peta maya (Virtualmaps atau softcopy).
 
Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam format digital yang dapat disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik dalam jumlah atau skala peta yang dihasilkan. 
Format digital terdiri dari 2 macam :
  1. Raster. Merupakan format data dengan satuan pixel (resolusi/kerapatan) ditentukan dalam satuan ppi (pixel per inch). Tipe format ini tidak bagus digunakan untuk pembuatan peta digital, karena akan terjadi korupsi data ketika dilakukan pembesaran atau pengecilan. Contoh format data raster : bitmap (seperti tiff, targa, bmp), jpeg, gif, dan terbaru PNG. 
  2. Vektor. Merupakan format data yang dinyatakan oleh satuan koordinat (titik dan garis termasuk polygon) format ini yang dipakai untuk pembuatan peta digital atau sketsa. Contoh format ini : dxf (autocad), fix (xfig), tgif (tgif), dan ps/eps (postscrift).
Bagian - bagian pemetaan digital

Pemetaan digital terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, tenaga kerja, dan perangkat intelegensia.

Perangkat keras

Komponen dasar perangkat keras
Pemetaan Digital dapat dikelompokan sesuai dengan fungsinya antara lain
  1. Peralatan pemasukan data, misalnya papan digitasi (digitizer), Penyiam (scanner), keyboard, disket dan lain-lain.
  2. Peralatan penyimpanan dan pengolahan data, yaitu komputer dan perlengkapannya seperti : monitor, papan ketik (keyboard), unit pusat pengolahan (CPU- central processing unit), cakram keras (hard-disk), floppy disk,dan flashdisk
  3. Peralatan untuk mencetak hasil seperti printer dan plotter
Sistem masukan terdiri dari :
  1. Data tekstual (atribut), dapat ditinjau dari data hidrologi, geologi teknik, tata guna lahan, data geometris dan data-data lainnya.
  2. Data grafis atau peta terdiri dari petapeta topografi dan peta-peta tematik.
  3. Sistem pemrosesan dan penyimpanan
Sistem pemrosesan dan penyimpanan terdiri dari :
  1. Pemrosesan data tekstual yaitu dapat berdiri sendiri tanpa dihubungkan dengan informasi grafis tetapi dapat juga bergantung pada atau berkaitan dengan informasi grafis.
  2. Pemrosesan data grafis meliputi manipulasi penyajian grafis, pembuatan peta-peta tematik, penggabungan informasi grafis, kodifikasi penyajian dengan atributnya, overlay atau penumpukan tema tertentu, pembuatan legenda, perhitungan luas suatu area atau kurva, perhitungan jarak, pembuatan garis kontur untuk tema tertentu, perhitungan beda tinggi, orientasi relatif dan orientasi absolut posisiposisi dan lain sebagainya.
  3. Sistem keluaran. Keluaran akhir dari pemrosesan data dapat berupa suatu tabel-tabel, laporan-laporan, grafik atau peta. Hasil ini dicetak sesuai format yang berlaku dan dicetak berdasarkan kepentingan dan keinginan pengguna.
Perangkat lunak

Perangkat lunak yaitu alat atau media yang digunakan untuk konversi, penggambaran, penyimpanan, pemanggilan pemanipulasian dari analisis data untuk melengkapi serta untuk penyajian informasi. Perangkat lunak yang digunakan biasanya mempunyai fasilitas database koordinat baik 2 dimensi maupun 3 dimensi yang dilengkapi pula dengan hubungan antar muka sistem masukan dan sistem keluaran.

Sistem Masukan dan Keluaran

Bagian teratas dari diagram memperlihatkan sistem masukan yang menghasilkan informasi kepada basis data topografi digital. Masukan ini dapat diperoleh dari suatu sumber informasi atau dari sumber-sumber yang berbeda-beda dan terdiri dari :
  • Hasil digitasi peta-peta topografi yang telah ada atau dari peta-peta ortofoto, 
  • Survei digitasi langsung dari model orientasi absolut
  • Survei lapangan,
  • Laporan-laporan (atribut, karakteristik fungsional),
  • Laporan topologi yang ada serta berhubungan fungsional dan features petanya,
  • Laporan serta kesatuan grafis yang berhubungan dengan aplikasi kajian,
  • Informasi kuantitatif hasil dari analisis data spasial berikut keberadaannya. 
Informasi-informasi di atas dapat diperoleh langsung atau diperoleh setelah dilakukan manipulasi dan analisis lebih lanjut.

Tenaga kerja

Tenaga kerja yang dilibatkan pada pemetaan digital biasanya relatif sedikit dan dapat terdiri dari operator produksi data. Tenaga kerja termasuk kedalam pengguna kelas pertama dan pengguna kelas kedua .
  • Pengguna kelas pertama : pemrograman aplikasi tertentu yang bertanggung jawab dalam penulisan program-program aplikasi untuk eksplorasi basis data.
  • Pengguna kelas dua : Pengguna akhir yang dapat mengakses dan memanggil kandungan basis data dari suatu terminal komputer atau stasiun kerja (workstation) untuk komunitas penunjang tertentu
  • Perangkat Intelegensia Perangkat intelegensia melibatkan pakar komputer, pakar geodesi, dan pakar pemrograman serta pembangunan sistem untuk menghasilkan otomatisasi pembuatan peta. Perangkat intelegensia termasuk pengguna kelas ketiga.
  • Pengguna kelas ketiga : Administrator batas basis data, yaitu orang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab dalam pengawasan sistem basis data secara keseluruhan.
Sistem pengubah peta analog menjadi peta digital

Sistem masukan
Data analog yang akan didigitalisasikan terdiri dari data grafis dan data atribut. Kedua jenis data ini berbeda prinsip pemasukan datanya kedalam lingkungan komputer. Sistem masukan untuk mengubah peta analog menjadi peta digital dapat dilakukan melalui papan ketik (keyboard), alat digitasi peta (digitizer) dan alat pemindai (scanner).
Media pemasukan ini dipilih berdasarkan jenis datanya dan ketelitian data yang diinginkan. Untuk data atribut biasanya dilakukan melalui papan ketik, untuk data grafis biasanya dilakukan melalui digitasi atau alat scan. Pemasukan data tersebut beracuan pada jenis datanya.
 
Sistem keluaran
Sistem keluaran data dapat berupa hardcopy, softcopy, atau elektronik keluaran hardcopy berupa suatu media penyajian permanen. Keluaran softcopy adalah keluaran dalam bentuk penyajian di layar komputer, keluaran softcopy digunakan sebagai pedoman interaksi bagi operator untuk mengevaluasi hasil di layar sebelum hasil akhir tersebut dicetak. Pengajian dalam bentuk softcopy biasanya tidak digunakan sebagai keluaran akhir karena ukurannya yang relatif kecil serta kekurangan dalam kualitas data jika disajikan dalam citra fotografi dan elektronis. Keluaran dalam bentuk elektronis terdiri dari file-file komputer. Keluaran dalam bentuk elektronik ini dimaksudkan untuk pemindahan data ke sistem komputer lain untuk penambahan analisis atau menghasilkan keluaran hardcopy di tempat lain.

Sistem penyimpanan
Sistem penyimpanan data dapat berbentuk kaset, hard disk, compact disk, disket,atau flashdisk.

Sistem pengolahan
Sistem pengolahan data peta digitall dapat ditunjang oleh berbagai macam processor yang dilengkapi pemroses numeris dan memori pengaksesan data acak (RAM)

Sistem koordinat
Sistem koordinat grafis pada CAD untuk aplikasi digital dapat dilakukan secara absolute, relatife, atau polar. Fasilitas-fasilitas pemotongan garis, penyambungan garis pembuatan sudut menyiku, pengulangan grafis, penggabungan grafis, pemisahan grafis, pembuatam kotak, pembuatan lingkaran, pembuatan ellips dan fasilitas-fasilitas lain untuk penggambaran dapat mudah dilakukan diperangkat lunak CAD.

Sejalan dengan kemajuan teknologii komputer beserta perangkat lunaknya, maka informasi pada peta telah diubah menjadi suatu bentuk data digital yang siap dikelola. Oleh karena itu, pekerjaan pemetaan saat ini tidak hanya membuat peta saja, tetapi mengelolanya menjadi informasi spasial melalui pengembangan basis data. Basis data tersebut dapat diolah lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan berbagai informasi kebumian (geoinformasi) yang dibutuhkan oleh para perencana atau pengambilan keputusan.

Bersambung