Sabtu, 26 April 2014

SISTEM KRISTAL

Sistem Isometrik

Sistem Isometrik adalah sistem kristal yang paling simetri dalam ruang tiga dimensi. Sistem ini tersusun atas tiga garis kristal berpotongan yang sama panjang dan sama sudut potong satu sama lain, sistem ini berbeda dengan sistem lain dari berbagai sudut pandang. Sistem ini tidak berpolar seperti yang lain, yang membuatnya lebih mudah dikenal. Kata isometrik berarti berukuran sama, terlihat pada struktur tiga dimensinya yang sama simetri, atau dikenal pula dengan sistem kristal  kubus atau kubik. Jumlah sumbu kristalnya ada tiga dan saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Dengan perbandingan panjang yang sama untuk masing-masing sumbunya.
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Isometrik memiliki axial ratio (perbandingan sumbu a1 = a2 = a3, yang artinya panjang sumbu a1 sama dengan sumbu a2 dan sama dengan sumbu a3. Dan juga memiliki sudut kristalografi α = β = γ = 90˚. Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalnya ( α , β dan γ ) tegak lurus satu sama lain (90˚).
Sistem Isometrik memiliki perbandingan sumbu a1 : a2 : a3 = 1 : 3 : 3. Artinya, pada sumbu a1 ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu a2 ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu a3 juga ditarik garis dengan nilai 3 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Sudut antara a1 dengan a2 = 90o, sudut antara a2 dengan a3 = 90o, sudut antara a3 dengan a1 = 90o, sedangan sudut antara a1 dengan –a2 = 30o. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a1 memiliki nilai 30˚ terhadap sumbu –a2. Perhatikan gambar sistem kristal Isometrik dibawah ini :

Tipe kristal ini memeiliki tiga sumbu yang saling berpotongan membentuk sudut siku – siku, dan ketiganya memiliki panjang yang sama. Pirit (Fe2S3, salah satu mineral besi) dan Kristal Halit (NaCl, garam) merupakan contoh dari kristal yang berbentuk isometrik, contoh lain dari sistem kristal isometrik adalah seperti; Gold, Diamond, Sphalerite, Galena, Halite, Flourite, Cuprite, Magnetite, Cromite, dan lain-lain.